Bandung– Peran perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan kemampuan dan daya saing bangsa adalah dengan menghasilkan modal sumber daya manusia Indonesia yang cerdas, berilmu pengetahuan, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, inovatif, mandiri yang akan membentuk peradaban bangsa, dan menjadi negara yang demokratis yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Peran strategis ini merupakan tantangan tersendiri dalam penataan dan tata-kelola perguruan tinggi yang hingga saat ini belum dilakukan sesuai standar tata kelola perguruan tinggi yang baik (good university governance) sebagaimana standar nasional pendidikan tinggi pada umumnya.(26/12/2021).
Penerapan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) belum merata di semua perguruan tinggi tanah air, sehingga sulit menembus atau hanya sedikit diantaranya yang mendapat predikat perguruan tinggi bereputasi internasional. Pengelolaan perguruan tinggi di Indonesia masih menunjukkan disparitas yang lebar antar satu perguruan tinggi dengan perguruan tinggi lainnya dalam berbagai aspek. Kondisi faktual disparitas kualitas atau mutu terutama dapat dilihat salah satunya pada perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS). Hal ini disebabkan oleh tidak sinergisnya pola pembinaan antar perguruan tinggi yang mengakibatkan perguruan tinggi yang sudah kuat menjadi semakin kuat dan perguruan tinggi yang lemah menjadi semakin lemah. Padahal, pada dasarnya hal tersebut tidak perlu terjadi jika setiap perguruan tinggi dibangun melalui pola keunggulan komparatif dan kompetitifnya masing-masing yang tercermin dalam diferensiasi visi dan misi yang diemban.
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia telah melakukan kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka ini sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, pada Pasal 18 disebutkan bahwa pemenuhan masa dan beban belajar bagi mahasiswa program sarjana dapat dilaksanakan: 1) mengikuti seluruh proses pembelajaran dalam program studi pada perguruan tinggi sesuai masa dan beban belajar; dan 2) mengikuti proses pembelajaran di dalam program studi untuk memenuhi sebagian masa dan beban belajar dan sisanya mengikuti proses pembelajaran di luar program studi. Melalui Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, mahasiswa memiliki kesempatan untuk 1 (satu) semester atau setara dengan 20 (dua puluh) sks menempuh pembelajaran di luar program studi pada Perguruan Tinggi yang sama; dan paling lama 2 (dua) semester atau setara dengan 40 (empat puluh) sks menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di Perguruan Tinggi yang berbeda, pembelajaran pada program studi yang berbeda di Perguruan Tinggi yang berbeda; dan/atau pembelajaran di luar Perguruan Tinggi. Pelaksanaan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka ini dimplementasikan dalam Kurikulum Merdeka. Tidak semua mahasiswa wajib mengambil kurikulum merdeka/merdeka belajar. Kurikulum ini berlaku bagi mahasiswa yang berminat. Konsekuensi biaya yang timbul dari pelaksanaan kurikulum merdeka ini ditanggung oleh mahasiswa. Kurikulum Merdeka ini di Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia berpedoman pada Panduan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang terdiri dari 2 bagian :
- Pembelajaran di luar program studi di Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia yang terdiri dari 20 sks
- Pembelajaran 20-40 sks yang setara dengan 6-12 bulan yang dilaksanakan dengan mengambil 1 atau 2 pilihan dari 8 pilihan yang disediakan dalam Merdeka Belajar – Kampus Merdeka yaitu:
- Magang
- Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan
- Penelitian/Riset
- Proyek Kemanusiaan
- Kegiatan Wirausaha
- Proyek Independen
- Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT)
- Pertukaran Mahasiswa
Secara umum penyetaraan bobot kegiatan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka dapat dikelompokkan menjadi 3 bentuk yaitu:
- Bentuk bebas (free form) berdasarkan pembagian Learning Outcome
- Bentuk terstruktur (structured form) berdasarkan dengan penyetaraan mata kuliah
- Bentuk blended (campuran 1 dan 2).
Sedangkan untuk Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia menggunakan bentuk blended (Campuran).
Prodi Sistem Informasi FTIK UNIKOM telah melakukan penelitian survey untuk melihat dampak merdeka belajar kampus merdeka terhadap motivasi belajar untuk mendapatkan softskill dan hardskill, penelitian ini diketuai oleh ketua program studi sistem informasi Dr. Marliana Budhiningtias Winanti, S.Si., M.Si dengan anggota Bella Hardiyana, S.Kom., M.Kom., Rangga Sidik, S.Kom., M.Kom., M.Eng, Rani Puspita Dhaniawati, S.Kom., M.Kom, Ayu Pratiwi Ulfah, S.Hum., M.Hum. Dimana penelitian ini menggunakan bantuan pendanaan program penelitian kebijakan merdeka belajar kampus merdeka dan pengabdian masyarakat berbasis hasil penelitian dan purwarupa PTS Ditjen Diktiristek Tahun Anggaran 2021
Survei dilakukan kepada 619 mahasiswa, 24 dosen dan 3 tenaga kependidikan program studi sistem informasi FTIK Unikom. Dan hasil survei yang didapat bentuk kegiatan di luar perguruan tinggi yang diinginkan adalah 49% mahasiswa memilih magang, diikuti dengan 22% mahasiswa memilih pertukaran mahasiswa, lalu 6,6% mahasiswa memilih kegiatan wirausaha. Hal ini mengindikasikan bahwa mahasiswa program studi sistem informasi FTIK Unikom menginginkan terlibat dalam merdeka belajar kampus merdeka dengan berkegiatan di luat perguruan tinggi. Sedangkan yang sudah berjalan ada 16 mahasiswa yang telah mengikuti merdeka belajar kampus merdeka dimana ada 8 mahasiswa dengan skema studi independent dan 1 mahasiswa kampus mengajar yang mana akan mengembangkan hardskill mahasiswa tersebut, 6 mahasiswa magang yang akan mengembangkan softskill mahasiswa , dan 1 mahasiswa pertukaran mahasiswa.
Ketua Program Studi Dr. Marliana Budhiningtias Winanti, S.Si., M.Si mengatakan “bahwa penelitian tentang survey merdeka belajar kampus merdeka sangat penting dilakukan guna melihat dampak dari merdeka belajar kampus merdeka terhadap motivasi belajar guna meningkatkan softskill dan hardskill para mahasiswa di program studi sistem informasi FTIK universitas Komputer Indonesia. Dan tingginya minat para mahasiswa untuk mengikuti setiap skema yang ditawarkan memperlihatkan bahwa mahasiswa benar benar menginginkan adanya variasi didalam pembelajaran, seperti bagaimana mereka secara langsung terjun ke industri mengikuti magang atau pun studi independent. Begitupun keinginan mereka dalam mengasah pengambilan keputusan di luar kegiatan program studi” ungkapnya
Terlihat dampak bagi para mahasiswa program studi sistem informasi FTIK Unikom, 65% pengetahuan mereka bertambah dengan keterampilan penyelesaian masalah dari merdeka belajar kampus merdeka. 45% cukup baik dalam peningkatan softskill dan 47% menganggap merdeka belajar kampus merdeka sangat bermanfaat bagi mahasiswa program studi sistem informasi FTIK UNIKOM.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa program merdeka belajar kampus merdeka di Prodi Sistem Informasi memberikan dampak baik untuk mahasiswa dalam meningkatkan motivasi belajar untuk mendapatkan hard-skill dan soft-skill yang tidak didapatkan secara khusus di Program Studi. Tercapai target indicator kinerja utama 2 yaitu Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus. Pelaksanaan merdeka belajar kampus merdeka di Prodi Sistem Informasi memberikan dampak baik bagi dosen dalam meningkatkan kapasitas dosen didalam kegiatan belajar mengajar. Dan Pelaksanan merdeka belajar kampus merdeka di Prodi Sistem Informasi memberikan dampak baik bagi tendik dalam meningkatkan kapasistas dan kemampuan pada keterlibatan program merdeka belajar kampus merdeka.(KZ)