CIAMIS, pewarta.id – Terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian Ciamis, beberapa mahasiswa pengunjukrasa yang tergabung dengan Aliansi Ciamis Melawan menolak kenaikan BBM mengalami luka luka dilarikan ke IGD RSUD Ciamis. Senin (5/9/2022). Perwakilan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ciamis minta aparat kepolisian bertanggungjawab.
“Tadi saat melakukan aksi ada tindakan yang sangat represif dari pihak Kepolisian, sehingga kami di sini (RSUD Ciamis) melakukan visum. Ada beberapa anggota kami, juga sahabat mengalami seperti pemukulan, penggusuran dan lain sebagainya,” ujar perwakilan PMII Ciamis, Alan Fauzi.
Menurutnya, anggota PMII yang mengalami luka luka korban represif tersebut diantaranya lebam di wajah dan gigi copot akibat terkena pukulan di kepala.
“Totalnya sementara ada 5 orang, karena kami masih menunggu informasi dari rekan yang lainnya. Untuk hasilnya, kami akan menuntut agar proses ini bisa dilaksanakan sebagai mestinya, karena ini tindakan represif dimana hal ini tidak boleh terjadi,” ucapnya.
Namun, saat meminta hasil pemeriksaan visum yang akan dijadikan alat bukti, pihak RSUD menolak untuk memberikan hasil visum tersebut, karena harus ada surat laporan dari pihak Kepolisian terlebih dahulu, sehingga mereka akhirnya pergi dan meninggalkan RSUD Ciamis, untuk melakukan visum ditempat yang lain.(bery/ncang).