KOTA TASIKMALAYA, pewarta.id. Harga telor di pasar terus meningkat, hal ini di picu mahalnya bahan baku pakan ayam.
Hal tersebut diakui H. Uton seorang peternak ayam petelor di Kampung Peudeuy, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, menurutnya saat ini harus memutar otak untuk dapat bertahan menjadi peternak ayam petelor, demgan mahalnya harga pakan.
“Sekarang harus kreatif menjadi peternak, karena harga pakan selanggit, sedang daya beli masih kurang, karena harga telor juga mahal.”kata H.Uton, Selasa(23/08/2022).
Kandang ayam petelur berukuran 6 meter X 6 meter yang dibangun diatas lahan kolam ikan lele, sebagai sumber penghasilan baru, setelah pensiun dari tugasnya sebagai pendidik 2 tahun lalu.
“Saya buat kandang ayam petelor diatas kolam satunya efisiensi dan tumpang sari budidaya ikan dengan ayam petelor, walau awalnya ini hanya untuk menyambung hidup, namun setelah berjalan ternyata hasilnya lumayan juga.”ungkapnya.
Kini setiap hari tak kurang dari 50 kg telor, dihasilkan dan di jual ke Pasar Induk Cikerubuk dan kadang ada pendagang yang langsung datang ke kandang untuk membelinya.
“Alhamdulilah sehari kadang dapat telor 50 kg, kadang lebih tidak menentu dan kita jual ke pasar Cikerubuk, kadang pedagang ke sini ( kadang).” terangnya.
Dua tahun mengeluti usaha ayam petelor, H. Uton berharap adanya perhatian dari pemerintah, untuk meningkatkan produksi usahanya, apalagi saat ini isu harga telor sedang seksi.(Junjun Budiawan).