TASIKMALAYA, pewarta.id – Seiring dengan tren halal lifestyle yang diterapkan oleh masyarakat di berbagai negara di dunia, menjadi peluang ekonomi islam global pada tahun 2024.
Bank Indonesia Tasikmalaya dalam mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, dengan menyelenggarakan Road to Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) 2023, 1-3 September 2023 di Plaza Asia Tasikmalaya, Minggu (3/9/2023).
Aswin Kosotaliu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya mengatakan, Road To Festival Fesyar Regional Jawa sebagai salah satu guna meningkatkan kesadaran akan ekonomi berbasis syariah di Indonesia khususnya di Priangan Timur.
Dimana saat ini Bank Indonesia terus mendorong sertifikasi halal di wilayah Priangan Timur, sektor utama perkembangan ekonomi syariah diantaranya fashion dan makanan.
“Sertifikasi halal ini menjadi daya saing bagi kita untuk mengguncang pasar wisata , dan sangat penting, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan halal, termasuk meningkatkan daya saing ekonomi kita,” katanya.
Pada tahun 2024 semua produk halal, jadi bisa dipersiapkan dari sekarang, maka melalui road to Fesyar ini mempromosikan konsep sertifikasi halal, makanan maupun fashion, Sesuai Undang-undang dari pusat, kata dia
“Daerah lain bisa meniru Kabupaten Pangandaran, bergerak cepat, dan sudah mendapatkan penghargaan kabupaten dengan sertifikat halal terbanyak dari Kemenag RI, untuk itu kita tidak bekerja sendiri, bersama para kepala daerah atau pemerintah kota/kabupaten di Priatim.” ungkapnya.
Pprogram Road To Fesyar 2023 merupakan event untuk mendukung Digital Economy and Sharia Festival Jawa Barat, Festival Ekonomi dan Syariah Jawa, serta International Sharia Economic Festival, dengan acara talkshow dan edukasi ekonomi, dan keuangan syariah, business coaching, selebrasi business matching pembiayaan syariah dan pendampingan sertifikasi halal, fashion show, kick off pilot project.
“Disektor Pertanian, adanya Desa Berdikari di Kota Banjar, hal ini untuk mendukung ketahanan pangan dalam rangka penguatan halal value chain dengan pameran produk dan jasa halal, tabligh akbar serta perlombaan (lomba konten eksyar, lomba dakwah islami dan lomba video tari kesenian daerah islami).” Ungkapnya.
Program pengembangan Ekonomi Syariah oleh Bank Indonesia yang mengacu pada 3 pilar yaitu pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah dan ketiga penguatan riset asesmen dan edukasi.
“Kita Berharap, dengan kegiatan ini mampu memperkuat posisi Indonesia khususnya di Priangan Timur dalam pengembangan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan, juga disinergikan dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) khususnya pada topik halal value chain sektor pertanian,” katanya.
Bank Indonesia Tasikmalaya di triwulan III 2023, telah dilakukan pengembangan kemandirian ekonomi pesantren di 33 Pesantren seperti pengembangan sektor pertanian terpadu berbasis teknologi digital.
“Kita telah dilakukan pula pendampingan berbasis masyarakat desa yaitu pilot project desa berdikari (berdaya, mandiri, kreatif, religi dan Inspiratif) yang saat ini telah berjalan di Desa Tanjungpura Kab Tasikmalaya dan akan direplikasi di Kota Banjar pada tahun ini,” pungkasnya.***