Beberapa daerah di Indonesia, diduga mengalami hujan asam. Hujan asam adalah fenomena alam yang dapat merusak lingkungan hidup dan material tertentu, seperti bangunan dan jalan. Tak hanya itu, hujan asam juga ternyata memiliki dampak terhadap kesehatan manusia.
Secara kasat mata, hujan asam terlihat sama seperti hujan pada umumnya. Yang membedakan adalah kandungan yang terdapat pada tiap tetesan airnya.
Proses Terbentuknya Hujan Asam
Hujan asam terjadi akibat adanya pembuangan senyawa sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOX) ke udara di sekitar kita. Kedua zat ini dapat terakumulasi di udara dan bereaksi dengan molekul air di udara hingga menghasilkan hujan dengan kadar asam tinggi. Dengan kata lain, tiap tetesan air hujan ini mengandung zat asam.
Zat sulfur dioksida dan nitrogen oksida dihasilkan oleh kegiatan sehari-hari manusia, seperti asap dari kendaraan bermotor, pembangkit tenaga listrik, dan penggunaan batu bara sebagai tenaga listrik. Selain itu, letusan gunung berapi juga turut berkontribusi terhadap kehadiran kedua zat ini di udara.
Dampak Hujan Asam Terhadap Kesehatan
Hujan asam yang terbentuk dari polusi udara akibat proses pembakaran minyak dari kendaraan bermotor dan mesin industri dapat berdampak pada kesehatan. Partikel dari hujan asam, yaitu sulfur dioksida dan nitrogen oksida, berdampak negatif bagi kesehatan Anda jika terpapar dalam jumlah berlebihan atau dalam jangka panjang. Penelitian menemukan bukti adanya hubungan antara peningkatan paparan senyawa ini dengan penyakit jantung dan penyakit asma.
Sedangkan polusi udara itu sendiri juga dapat berefek negatif bagi tubuh, antara lain:
- Stroke.
- Penyakit jantung.
- Penyakit saluran pernapasan akut dan kronis.
- Sakit kepala.
- Iritasi mata, hidung, dan tenggorokan.
Kelompok yang rentan terhadap kondisi udara seperti ini adalah anak-anak, orang tua, orang yang bekerja di luar ruangan, dan penderita gangguan paru-paru atau jantung.
Mengurangi Risiko Terjadinya Hujan Asam
Hampir semua kegiatan di era modern ini memakai tenaga listrik yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti gas alam, batu bara, dan minyak bumi. Ketika dibakar, zat tersebut dapat berubah menjadi sulfur dioksida dan nitrogen oksida.
Risiko terjadinya hujan asam bisa dikurangi dengan mengubah gaya hidup Anda dalam penggunaan energi listrik. Hal yang bisa Anda lakukan untuk menghemat energi, misalnya:
- Gunakan peralatan rumah tangga seperti lampu, lemari pendingin, penyejuk ruangan, dan mesin cuci yang hemat energi.
- Matikan segala jenis peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik jika tidak dipakai.
- Gunakan transportasi umum ketika ingin bepergian. Anda juga bisa bersepeda atau berjalan kaki jika lokasi yang ingin Anda tuju dekat.
- Jika ingin memiliki kendaraan pribadi, pilih kendaraan yang rendah emisi dan ramah lingkungan. Rawatlah kendaraan Anda dengan baik.
Saat ini, mungkin Anda belum merasakan efek negatif hujan asam pada kesehatan. Meski begitu, tidak ada salahnya untuk melakukan perubahan demi menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan. Satu perubahan kecil dari Anda, sangat berarti bagi bumi kita tercinta.
dilansir dari: https://www.alodokter.com