Connect with us

Hi, what are you looking for?

Priangan Timur

Ternyata!!! Sandal Tarumpah Mempunyai Makna dan Sejarah Yang Luar Biasa.

TASIKMALAYA, pewarta.id – Sandal Tarumpah bagi masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing dengan alas kaki yang di sebut Sandal Tarumpah. Alas kaki tradisional ini sering digunakan oleh hampir semua kalangan dari jaman dulu hingga sekarang.

 

Alas kaki yang di sebut Sandal Tarumpah atau juga disebut Terompah, dan umumnya terbuat dari bahan kayu, karet, dan  ada juga dari bahan kulit.

 

Pada zaman dulu, sandal ini biasanya dikenakan saat menghadiri acara-acara yang bersifat adat seperti: hajatan dan udangan pernikahan.

 

Keberadaan sandal tarumpah, memang untuk sejarah asal mulanya, masih belum terlalu jelas siapa yang membuatnya pertama kali.

 

Namun ada sebuah versi cerita yang mengatakan sandal tarumpah ini sudah ada sejak jaman perjuangan Bangsa Indonesia melawan penjajah. Hal itu terlihat dari beberapa pejuang sudah menggunakan sandal tarumpah saat itu.

Advertisement. Scroll to continue reading.
Baca Juga :  Sekolah Sungai Pedal Gas Ciamis, Kepala BBWS Citanduy: Jangan Wariskan Sungai Sebagai Air Mata Anak Cucu

 

Maka dari itu, sandal tarumpah ini sering dikatakan sebagai sebuah ciri dari kebudayaan Nusantara yang sangat mencerminkan kesederhaan, kesahajaan, dan kejujuran dari kehidupan masyarakat.

 

Di Indonesia sendiri, beberapa daerah sandal tarumpah disebut dengan nama yang berbeda-beda, seperti di Daerah Jawa Barat menyebutnya dengan nama “Sandal Tarumpah”. Daerah Betawi menyebutnya dengan nama “Sandal Si Pitung”. Sementara, daerah Cirebon menyebut dengan nama “Si Jambal”.

 

Iwan Herdiawan salah pengrajin sandal tarumpah di Kota Tasikmalaya mengatakan, Pada jaman dulu, sandal tarumpah ini sering digunakan oleh para perjuang atau jawara (dalam Bahasa Sunda) ketika mengusir para penjajah di Nusantara.

 

“Kalau melihat sejarah, tidak hanya pejuang saja, bahkan para tokoh masyarakat juga sering memakainya dalam kegiatan sehari-hari, khususnya saat mereka menghadiri acara-acara penting seperti pertemuan dengan tokoh-tokoh lainnya.” Kata Iwan kepada pewarta.id di bengkel Sandal Rabu (1/11/2023) siang.

Baca Juga :  Buka Muscab IDI, Bupati Ciamis : Dokter Menjadi Tulang Punggung Bangsa Di Masa Pandemi

 

Advertisement. Scroll to continue reading.

Menurut Iwan, Meskipun disebut dengan nama berbeda-beda. tetapi model, bentuk, dan bahannnya tetap sama.

 

“Diera jaman saat ini, penggunaan sandal tarumpah saat itu biasanya dipadupadankan dengan pakian tradisional dari masing-masing daerah, kombinasi ini memang terlihat sangat matching pada saat itu dan menjadi sebuah kebanggaan untuk si pemakainya.”ungkapnya.

 

Lanjutnya, Dalam perkembangannya sandal ini justru dipakai oleh orang orang sebagai simbol heroik dan aktualisasi seni yang selalu mengikuti perubahan jaman, tetapi tetap mempertahankan identitas aslinya, dan hingga kini Pengrajin Lokal Tasikmalaya, Sandal Tarumpah khas Suku Sunda ini di pilih untuk terus berlanjut di produksi, sebagai bentuk kepedulian sejarah perjuangan Bangsa Indonesia.

 

“Banyak saat ini Sandal Tarumpah dikatakan sebagai sebuah ciri dari kebudayaan Nusantara yang sangat mencerminkan kesederhanaan, kesahaajaan, dan kejujuran dari kehidupan masyarakat. Dan dilihat dari segi makna kata, tarumpah ini memiliki arti alas kaki atau sandal, sehingga ketika orang menyebut nama tarumpah ini sama saja berarti sebagai sandal.” Ujar Iwan.

Baca Juga :  Hari Ketiga Pasangan Ade Sugianto dan Iip Miftahul Paoz mendaftarkan Diri Ke KPU Kabupaten Tasikmalaya

 

Iwan berharap, sebagai Pengrajin Lokal khususnya Sandal Tarumpah, atau Bestong, dapat menjadi Khas Souvenir Kota Tasikmalaya, dan tentu harus menjadi kebanggaan bersama.

Advertisement. Scroll to continue reading.

 

“Saya berharap sandal dengan nilai sejarah ini kira nya dapat menjadi icon salah satu Souvenir Kota Tasikmalaya, tentu ini sangat perlu perhatian pihak Pemerintah Kota. tokoh, dan juga Warga Kota Tasikmalaya, sama sama mendorong, dan memotivasi pengrajin lokal ini, agar lebih dapat tumbuh dan berdaya.” Pungkasnya. ***

 

 

Click to comment

Tinggalkan Balasan

Advertisement

Berikutnya

Banjar

Banjar – Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Kota Banjar menggelar Rapat Koordinasi PembentukanKelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ( KPPS) Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Serta...

Ciamis

Baca Juga :  Promosikan Film Karya Anak Bangsa, Ferdiansyah Ajak Masyarakat Nobar Film Cek Toko Sebelah.

Ciamis

CIAMIS,PEWARTA.id- Dalam persiapan Pilkada 2024, KPU Ciamis kembali menegaskan pentingnya profesionalitas dalam rekrutmen anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Hal ini disampaikan oleh Koordinator...

Banjar

Banjar – Tyto Alba dikenal sebagai burung yang sangat bermanfaat di alam bagi manusia, terutama untuk mengontrol hama tikus. Saking bermanfaatnya keberadaan Burung Tyto...

Advertisement