BANDUNG — 3 Agustus 2020, para pengusaha hiburan malam melakukan aksi damai dihalaman Pemkot Kota Bandung yang diwakili oleh Asosiasi P3B, untuk menyampaikan aspirasinya kepada pihak Pemerintah Kota Bandung agar tempat hiburan segera dibuka, para Perwakilan tersebut akhirnya diterima oleh pihak Pemkot yang diwakilkan oleh Asda kota bandung Kadisparbud provinsi jabar selaku Koordinator gugus tugas sub div penanganan dan pengawasan masa, Kasatpol PP Provinsi Jabar selaku Wakil Koordinator sub div. Penanganan dan pengawasan Massa, Kesbangpol Prov Jabar dan perwakilan dari kota bandung, disbudpar kota bandung
Beberapa tuntutan yang diajukan oleh para perwakilan tempat hiburan malam itu, salah satunya menuntut keadilan yang kesannya di diskriminasi oleh pihak pemerintah, mereka hanya menuntut agar hiburan malam dibuka sebagaimana mestinya.
Koordinator sub divisi penanganan dan pengawasan masa Dedi Taufik mengutarakan bahwa di kota bandung leveling kewaspadaan mulanya rendah berubah menjadi sedang, maka dari itu ada kebijakan yang menyesuaikan dengan leveling tersebut, maka akan dilakukan evaluasi selama seminggu kedepan apabila sudah dibuka bagi tempat hiburan itu sendiri harus sesuai protokol kesehatan yang ada.
Ada beberapa hal yang disepakati dalam pertemuan tadi yang berkaitan dengan intensitas membuat SOP protokol kesehatan yang dibuat oleh pemerintah kota bandung, serta berkomitmen antara Pemerintah Kota Bandung dengan penyedia tempat hiburan, kemudian beberapa hal yang di atur atau syarat yang di lakukan oleh penyedia hiburan itu sendiri serta diadakan evaluasi secara keseluruhan mulai dari tempatnya harus disurvei terlebih dahulu dan membuat managemen Gugus Tugas lokal dan ada ruang isolasi kemudian psycal distancingnya harus dijaga dan protokol kesehatan yang lainnya harus dilaksanakan.
Salah satu Pengelola hiburan malam “Mami Dini” mengungkapkan dan memohon agar dibuka mau sekarang ataupun besok, karena banyak sekali yang terdampak dan bisa mengakibatkan stress buat karyawannya bahkan banyak juga yang tidak melanjutkan sekolah bagi keluarga karyawan ujuarnya.
Pihak Penyedia hiburan mengatakan bahwa jika tidak ada realisasi selama satu minggu kedepan makan pihak penyedia mengatakan akan membawa lagi masa yang lebih banyak untuk melakukan demo bahkan akan melibatkan keluarga mereka yang terkena dampak penutupan hiburan ini.
Pihak kota bandung dan gugus tugas telah menampung dan melaporkan aspirasi ini ke pihak Anggota Dewan, dan menunggu hasil pengevaluasian selama seminggu kedepan. (kang zhoen)