TASIKMALAYA – Dalam mencapai target herd immunity di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Polres Tasikmalaya menggelar gebyar vaksinasi terhadap 2.000 orang dari berbagai kalangan masyarakat ada masyarakat umum, pelajar, santri, lansia dan lainnya di Kompleks Gedung Islamic Center (IC) Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (9/12).
Untuk mengapresiasi masyarakat yang di vaksin dalam kegiatan vaksinasi tersebut, diberikan bantuan sembako dan hadiah doorprize seperti sepeda dan hadiah menarik lainnya agar semangat dan antusias mengikuti vaksin.
Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Drs Suntana MSi mengatakan kedatangannya di Kabupaten Tasikmalaya untuk memantau situasi Kamtibmas dan terlihat cukup kondusif.
“Kita juga ingin memastikan giat vaksinasi berjalan dengan lancar. Alhamdulillah provinsi Jawa Barat sudah hampir mendekati 68 persen. Mudah-mudahan sebelum akhir Desember kita sudah mencapai 70 persen,” ungkap dia.
Menurutnya, beberapa kota/kabupaten di Jawa Barat tingkat pertumbuhan vaksinasi nya sangat cepat.
“Kita doa kan tercapai di seluruh kota/kabupaten di Jabar kesehatan masyarakat dan herd imunitas bertambah,” harap dia.
Kemudian lanjut dia, penyebaran Covid-19 ini bisa dihentikan. Adapun dampak terhadap ekonomi, bisa terus membaik.
“Kalau vaksin dan kesehatan nya bagus berarti masyarakat bisa kerja. Kalau bisa kerja ekonomi akan tumbuh,” paparnya.
Dia menambahkan, yang disampaikan bupati Tasikmalaya pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya terus tumbuh.
“Sambil vaksin memberikan sembako dan kasih doorprize dan lainnya supaya masyarakat semangat dan antusias untuk di vaksin,” tambah dia.
Sementara, Bupati Tasikmalaya H Ade Sugianto SIP mengatakan awal November kemarin angka vaksinasi masih mengkhawatirkan, untuk data percepatan vaksinasi sekarang, sampai tadi malam tercatat angkanya 59,62 persen.
“Tetapi untuk data faktual yang mencapai 94 persen. Mudah-mudahan kita bisa menutupi kata-kata terlambat, karena terget kita di pertengahan Desember ini sampai 70 persen,” kata Ade.
Dia menjelaskan, kendala utamanya itu sebenarnya ada di pelaporan. Antara pelaporan manual dengan faktual masih gejlok, belum seimbang.
“Jadi data yang kami miliki terkait nomor induk kependudukan, masyarakat yang di luar Tasik pun belum masuk data kita,” paparnya.
Untuk data masyarakat Tasikmalaya yang sudah tervaksin, kata dia, itu sudah hampir diatas 70 persen sebetulnya.
Untuk data lansia yang sudah di vaksin, datanya sama saja masyarakat umum dengan lansia sudah diatas 57 persen.
“Tetapi kerja kita, terutama teman-teman dari TNI/Polri dan gugus tugas lebih massive dan data lansia yang sudah di vaksin lebih baik saat ini, mudah-mudahan akhir tahun bisa mencapai 60 persen,” paparnya.
Dia menambahkan, perbaikan sinkronisasi data upayanya sudah melakukan komunikasi dengan menteri kesehatan agar terjadi sinkronisasi data.
“Dan kita dipersilahkan untuk melakukan sinkronisasi langsung apabila ada kesulitan di data pada saat upload data ke sistem,” paparnya.
Adapun untuk varian baru Omicron, ungkap dia, pemerintah daerah berupaya mengarahkan perilaku masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, menjaga kesehatan dan dengan 5 M betul-betul di pakai.
“Kami percaya vaksin itu dapat memperkuat imun kita lebih kuat, tetapi cara terhebat kita terhindar virus Corona dengan varian baru ini adalah perilaku masyarakat,” pungkasnya. ( ast01).