SINGAPARNA, pewarta.id – Paska kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), sejumlah awak angkutan umum yang beroperasi di Terminal Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mulai menyesuikan tarif. Senin (5/9/2022).
Meski belum ada putusan resmi kenaikan tarif angkutan umum, namun hal ini terpaksa mereka lakukan agar menyesuaikan operasional agar tidak rugi.
Salah seorang sopir angkutan umum jurusan Singaparna- Sariwangi, Apep Miftah (34) mengatakan, sejak diumumkannya kenaikan harga BBM, meski belum ada keputusan resmi dari pemerintah daerah maupun Organda, seluruh angkutan umum langsung menaikan tarif sebesar 1.000 hingga 2.000 rupiah. Jika sebelumnya penumpang membayar ongkos 5.000, maka kini menjadi Rp 6.000 atau 7.000 rupiah.
“Iyah ada kenaikan tarif 1.000 hingga 2.000 rupiah, itu juga tergantung jarak tempuh. Kalau kita menyesuaikan dengan harga BBM saja pak, kalau ongkos tidak naik, kita malah nombok donk,” ujarnya.
Namun demikian, lanjut Apep, meski tarif sudah dinaikkan, tidak ada keluhan dari para penumpang. Mungkin mereka sudah memahami ada kenaikan harga BBM.
Salah seorang penumpang angkutan umum, Enung (52), mengaku tidak keberatan dengan naiknya ongkos angkutan umum. Meski menambah pengeluarannya, yang setiap hari pulang-pergi ke Pasar Singaparna untuk berjualan. Asalkan naiknya tidak terlalu tinggi dengan harga sebelumnya.
“Asal naiknya tidak terlalu jomplang, jika naiknya seribu rupiah mungkin masih wajar. Mau gimana lagi, sekarang BBM sudah naik, ongkos angkutan pun pasti naik,” kata Enung, pedagang makanan ringan Pasar Singaparna.(ast/ncang).