CIAMIS, pewarta.id – Lulusan perdana sekolah sungai yang digagas Komunitas Peduli Alam dan Lingkungan Galuh Asri ( Pedal Gas) bersama Universitas Galuh Ciamis diharapkan melahirkan kader-kader yang bertanggungjawab, mampu menjadi corong bagaimana berkegiatan di sungai yang Safety dan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Ketua Pedal Gas, Nurjaman menjelaskan, keberadaan sekolah sungai ini berawal dari kepedulian komunitas terhadap alam, terutama sumberdaya air. Selain itu, juga keprihatinan saat ini banyak terjadi kecelakaan dalam kegiatan di sekitar wilayah sungai.
Kader-kader atau relawan yang mengikuti sekolah sungai ini terbuka untuk umum. Awalnya 39 orang, yang terdiri dari kader laki-laki dan perempuan, namun setelah dilakukan monitoring dan evaluasi menjadi 12 orang lulusan.
Mereka diberikan materi tentang pengelolaan sumber daya air, konseevasi sumberdaya alam dan lokus kebencanaan.
“Lulusan sekolah sungai ini, diharapkan mampu mengedukasi masyarakat soal menggali potensi sungai, mitigasi bencana dan membangun kesadaran pengelolaan sungai berbasis masyarakat,” ujarnya.
Pembina sekolah sungai sekaligus juga Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Bambang Hidayah mengatakan, sangat mendukung kegiatan yang dilakukan komunitas Pedal Gas tersebut. Sekolah sungai yang pertama di wilayah Sungai besar Citanduy ini, merupakan kebanggaan bagi BBWS Citanduy.
“Para kader lulusan pertama sekolah sungai Pedal Gas ini, semoga menjadi pelopor dan inspirator bagi komunitas lainnya. Dan akan bermunculan sekolah sungai lainnya, dari mulai Tasikmalaya, Ciamis, Banjar hingga Cilacap,” harap Bambang Hidayah, saat menghadiri kelulusan pertama sekolah sungai Pedal Gas di Saung Bubulak Bojonghuni, Kecamatan Maleber, Kabupaten Ciamis, Senin (20/9/2022).
Ia juga menerangkan, keberadaan sekolah sungai sangat membantu pihak BBWS Citanduy dalam pengelolaan sungai dan menyosialisakan peraturan-peraturan dalam pengelolaan sungai kepada masyarakat. Sesuai dengan misi BBWS Citanduy Dirjen Sumberdaya Air Kementerian PUPR dalam meningkatkan dan memberdayakan peran masyarakat.
“Dalam pengelolaan sumber daya air, kami tidak bisa sendirian. Namun harus kolaborasi dengan kementerian lain, berkorborasi dengan perguruan tinggi dan juga masyarakat. Jangan wariskan sungai sebagai air mata anak cucu, namun sungai sumber air bagi kehidupan,” pungkasnya.(ncang).