TASIKMALAYA, pewart.id – Aksi demo ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Tasikmalaya di Kota Tasikmalaya Jawa Barat menolak kenaikan harga BBM berhasil menduduki gedung paripurna DPRD Kota Tasikmalaya. Kamis 29 September 2022
Ratusan mahasiswa tersebut bergerak menuju gedung DPRD dan melakukan orasi di depan kantor dewan dengan membakar ban sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah.
Kemudian massa aksi memaksa masuk ke gedung DPRD, aksi saling dorong pun Tak bisa terhindarkan antara petugas dan mahasiswa.
Namun, upaya aparat Polisi dan TNI tersebut jebol karena puluhan mahasiswa itu terus mendorong petugas. Hingga pada akhirnya para mahasiswa berhasil masuk dan menduduki ruang rapat paripurna DPRD Kota Tasikmalaya.
Korlap Aksi, Rendi Rizki Sutisna mengatakan, pemerintah hari ini gagal mensejahterakan ekonomi dan kedaulatan pangan.
“Kenapa kita bisa menduduki ruang rapat paripurna DPRD Kota Tasikmalaya, karena kami awalnya mengundang 45 anggota DPRD Kota Tasikmalaya hadir. Jadi ini bentuk kekecewan kepada 45 anggota DPRD dari berbagai fraksi yang tidak pernah hadir setiap pergerakan kami,” ujarnya.
Dalam aksinya kali ini, Aliansi BEM Tasikmalaya menyampaikan beberapa tuntutannya agar pemerintah segera menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Masih dijelaskan, pihaknya juga menagih janji Presiden Jokowi untuk segera menyelesaikan kasus Hak Asasi Manusia (HAM) di masa lalu. Menuntut pemerintah untuk melaksanakan reforma agraria, dan pemerintah harus menjaga atau mengawal mengenai keadilan pangan.
“Kami juga mengutuk keras terkait represifitas aparat kepolisian yang dilakukan di segala pergerakan mahasiswa, baik di provinsi dan pusat,” ucapnya.
Maka dari itu, imbuhnya, Aliansi BEM Tasikmalaya siap untuk berangkat ke Provinsi Jabar maupun ke Pemerintah Pusat.
“Sampai rezim Jokowi ini sadar dengan kesalahan-kesalahan yang tidak berpihak kepada rakyat,” pungkasnya.(abi/ast).