CIAMIS, pewarta.id – Kemeriahan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia terasa semarak di Perum Kertasari, di lapangan serbaguna dipenuhi warga yang antusias mengikuti berbagai perlombaan khas 17-an. Minggu sore (17/8/2025).
Tidak hanya anak-anak yang menjadi peserta, kali ini panitia juga melibatkan kalangan dewasa. Bapak-bapak, ibu-ibu, hingga remaja tumpah ruah mengikuti lomba dengan penuh semangat. Hal ini membuat suasana perayaan semakin meriah dan penuh kebersamaan.
Beragam perlombaan tradisional digelar, mulai dari pindah kaleng, tiup gelas plastik, hingga adu ketangkasan sederhana yang memancing tawa penonton. Suasana lapang serbaguna Perum Kertasari dipenuhi sorak sorai, gelak tawa, dan tepuk tangan riuh, menjadi gambaran nyata semangat kemerdekaan yang hidup di tengah masyarakat.
Ketua Panitia HUT ke-80 RI Paguyuban 13, Feri Juansyah, mengatakan bahwa konsep kegiatan tahun ini memang sengaja dirancang agar bisa dinikmati semua kalangan. “Kami ingin momentum kemerdekaan ini benar-benar dirasakan oleh semua warga, tidak hanya anak-anak tapi juga orang dewasa. Dengan begitu, rasa nasionalisme bisa tumbuh lebih kuat,” ujarnya.
Feri menambahkan, rangkaian kegiatan di Perum Kertasari sebenarnya sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu. Perlombaan anak-anak digelar lebih dulu, kemudian dilanjutkan dengan lomba untuk kalangan dewasa. Puncak acara akan diwarnai dengan jalan sehat yang melibatkan seluruh warga pada akhir pekan mendatang.
Menurutnya, lomba 17-an bukan hanya ajang hiburan tahunan, melainkan juga sarana mempererat hubungan sosial. “Dari kegiatan ini, kami berharap semangat persaudaraan dan gotong royong semakin kokoh di tengah masyarakat,” tambahnya.
Antusiasme warga terlihat dari tingginya partisipasi, baik sebagai peserta maupun penonton. Anak-anak yang berlomba tampak gembira meski penuh tantangan, sementara para orang tua ikut larut dalam semangat, bahkan tak jarang mengundang gelak tawa karena tingkah laku mereka saat mengikuti lomba.
Selain itu, momen kebersamaan ini juga dianggap penting oleh warga untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari. Dengan adanya acara ini, hubungan antarwarga terasa lebih dekat, saling menyapa, dan saling mendukung dalam suasana penuh kegembiraan.
Semangat nasionalisme pun semakin terasa karena setiap kegiatan selalu disertai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan nuansa merah putih yang menghiasi lokasi. Ornamen sederhana seperti umbul-umbul dan bendera kecil menjadi pelengkap meriahnya perayaan.
Perayaan HUT ke-80 RI di Perum Kertasari akhirnya bukan hanya sekadar rangkaian lomba, melainkan juga wujud nyata kebersamaan warga dalam menjaga warisan gotong royong. “Kebersamaan ini adalah warisan berharga yang harus kita teruskan kepada anak-anak kita, agar semangat kemerdekaan tetap hidup,” pungkas Feri.***
