Ciamis.– Pandemi COVID-19 ini mengubah segalanya hingga kita sampai pada titik kritis yang akan menentukan seberapa besar kekalahan atau kemenangan yang kita dapatkan di kemudian hari.
Ketika pandemi virus Corona (COVID-19) terus menyebar secara global dan di Indonesia, PKB dengan Food Bank bentu langkah-langkah proaktif untuk tetap berkomitmen untuk melayani masyarakat, terutama melayani kaum yang rentan.
Dalam pemulihan perekonomian dimasa pendemik covid 19, Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) Dewan Pimpinan Cabang ( DPC ) Kabupaten Ciamis, Meluncurkan program Food Bank.
Ketua DPC PKB Ciamis Ai Ratna Intan Solihah, S.Sos M.Sos mengutarakan “ Food Bank PKB sebagai implementasi platform Peduli Umat Melayani Rakyat di Kabupaten Ciamis selain bersumber dari Keuangan DPC, sodaqoh anggota FPKB DPRD Ciamis dan hasil rereongan Pengurus DPC PKB Ciamis masa bakti 2021-2026”
Ai Ratna menjelaskan, program ini tak hanya sekali ini saja namun berkelanjutan hingga akhir tahun ini, Bahkan menurut Ai, pihak targetkan 1000 paket dalam satu bulan ini di Kegiatan Food Bank PKB, dan akan di distribusikan secara bergilir atau serempak dilakukan secara berkala dan rutin tiap hari Jum’at di Pusat-pusat keramaian di 27 Kecamatan yang ada di Kabupaten Ciamis dengan melibatkan juga para pengurus DPAC PKB setempat.
“ karena ini Food Bank PKB di Kabupaten Ciamis yang pertama digelar secara terpusat di Sekitaran terminal Ciamis, demi menyambangi para pekerja transportasi umum”. katanya
DPC PKB Kabupaten Ciamis sendiri melaksanakan Food Bank PKB ini minimal seminggu sekali di hari Jum’at dengan target prioritas terlebih di Bulan Suci Ramadhan akan memberikannya kepada Pedagang Kaki Lima, Pedagang asongan, petugas kebersihan, tukang parkir, satpam di kantor-kantor sekitar lokasi kegiatan, para petugas publik lainnya seperti polisi lalu lintas serta elemen masyarakat lainnya yang benar-benar membutuhkan.
Ai Ratna menambahkan, peperangan terbesar ada pada area kesehatan bagi mereka yg sudah jelas terinfeksi. Lanjutnya, peperangan juga ada di tengah masyarakat- yang tinggal di daerah dan sebagian tidak punya akses informasi, kesehatan, dan pangan yang baik.
“ di sana ada orang tua yang makan hanya sekali sehari, anak-anak yang tumbuh dengan rasa lapar yang akut”. Pungkasnya