TASIKMALAYA, pewarta.id – Jayantara Priangan Timur 2025 hadir bukan sekadar festival, melainkan gerakan kolektif yang menyatukan budaya, ekonomi, dan digitalisasi dalam satu panggung besar. Digelar pada 20–24 Agustus 2025, acara ini menjadi flagship event Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tasikmalaya yang bagian dari Strategic Flagship Program (SFP) Bank Indonesia.
Mengusung tema “UMKM Unggul, Digital Tangguh, Ekonomi Syariah Tumbuh”, Jayantara Priangan Timur 2025 diharapkan mampu menjadi momentum kebangkitan ekonomi di wilayah Priangan Timur. Acara ini tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga sarat pesan transformasi ekonomi, sosial, hingga budaya.
Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya, Laura Rulida Eka Sari, menegaskan bahwa Jayantara adalah gerakan bersama untuk memperkuat daya saing UMKM, memperluas digitalisasi, serta memperkokoh ekonomi syariah. “Jayantara Priangan Timur 2025 adalah ajakan untuk bergerak bersama menjemput masa depan ekonomi Priangan Timur yang lebih maju dan sejahtera,” ujarnya.
Dampak bagi UMKM menjadi fokus utama penyelenggaraan. Melalui pameran, live selling, business matching, hingga program loyalitas digital, UMKM diberi ruang untuk memperluas pasar dan memperkuat merek. BI menargetkan nilai business matching hingga Rp6,5 miliar sebagai langkah konkret membuka akses pembiayaan, pemasaran, hingga peluang ekspor.
Selain itu, Jayantara menghadirkan Hall of Fame UMKM yang menampilkan kisah inspiratif pelaku usaha lokal. Langkah ini menunjukkan bahwa produk Priangan Timur tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga daya saing di tingkat nasional bahkan internasional.
Transformasi digital juga menjadi sorotan utama. Melalui QRIS Quest, UMKM Digital Booth, Flash Sale, hingga Jayantara Points, masyarakat diperkenalkan pada transaksi nontunai secara sederhana dan menyenangkan. Target 36,7 juta transaksi QRIS dipasang sebagai wujud nyata penguatan inklusi keuangan di Priangan Timur.
Tak hanya soal ekonomi, Jayantara Priangan Timur 2025 juga memperkuat identitas sosial dan budaya. Tabligh Akbar, lomba dakwah ekonomi syariah, hingga Olimpiade Ekonomi Syariah Nasional digelar untuk memperluas literasi eksyar. Sementara itu, fashion show wastra, pertunjukan seni kolosal, hingga puppet show menjadi wadah bagi generasi muda untuk mencintai budaya lokal sekaligus mengekspresikan kreativitas.
Rangkaian acara berlangsung selama lima hari penuh. Mulai dari Tabligh Akbar di Masjid Agung, talkshow “Halal Zaman Now”, lomba masak pangan lokal, hingga Fashion Street Show, battle band, gowes, donor darah, PoundFit, hingga penutupan dengan penampilan musisi lokal. Seluruhnya dirancang untuk menghadirkan semangat kebersamaan sekaligus manfaat nyata.
Bank Indonesia menegaskan, Jayantara Priangan Timur 2025 bukan hanya panggung UMKM naik kelas, tetapi juga laboratorium inklusi keuangan digital, ruang pelestarian budaya, serta wujud sinergi lintas sektor. Keberhasilan acara ini lahir dari kolaborasi BI bersama pemerintah daerah, Dekranasda, komunitas, akademisi, swasta, hingga masyarakat.
Dengan konsep gerakan bersama, Jayantara Priangan Timur 2025 diharapkan mampu melahirkan ekosistem ekonomi yang lebih tangguh, inklusif, dan berdaya saing global. Dari Priangan Timur, momentum kebangkitan ekonomi ini digelorakan untuk Indonesia yang lebih kuat.