Keracunan Massal Diduga Program MBG, 52 Orang Siswa SMPN 4 Pamarican di Rawat

Image of Img 20250929 wa0091

CIAMIS, pewarta.id – Dugaan kasus keracunan massal kembali terjadi di Kabupaten Ciamis. Kali ini menimpa puluhan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Pamarican, Desa Sukajadi, Kecamatan Pamarican, Jawa Barat, pada Senin (29/9/2025) siang.

Peristiwa bermula saat para siswa menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan di sekolah. Tidak lama setelah makan, sejumlah siswa mulai mengeluhkan sakit perut, mual, hingga tubuh lemas.

“Daging ayamnya memang agak bau, tapi tidak terlalu menyengat. Setelah makan, banyak teman yang langsung sakit perut,” ujar salah seorang siswa, menceritakan kronologi awal kejadian.

Image of Img 20250929 wa0065

Tim Medis Bergerak Cepat

Mengetahui kondisi tersebut, pihak sekolah segera menghubungi tenaga kesehatan. Tim medis dari Puskesmas Kertahayu dan Pamarican langsung diterjunkan ke lokasi untuk memberikan pertolongan pertama.

Dua unit ambulans dikerahkan untuk mengevakuasi siswa yang terdampak, dibantu pula oleh ambulans desa. Sebagian siswa mendapatkan perawatan di puskesmas, sementara beberapa lainnya harus dirujuk ke rumah sakit.

Kepala SMPN 4 Pamarican, Abdul Aziz, mengatakan distribusi makanan segera dihentikan setelah adanya laporan gejala keracunan.

“Sekitar 400 kotak MBG sudah sempat dibagikan. Dari laporan siswa, ayamnya bau. Tidak semuanya keracunan, karena ada juga yang hanya makan sayurnya saja,” jelasnya.

Baca Juga :  Ditetapkan Jadi Ketua Demokrat Ciamis, Anjar Asmara Gaspol Minta Doa Restu Ulama

52 Siswa Dirawat, Sebagian Dirujuk

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Erwan Darmawan, menyebutkan total ada 52 siswa yang diduga keracunan.

“Dua siswa dirujuk ke Rumah Sakit Kota Banjar, 14 orang mendapat perawatan di Puskesmas Pamarican, dan 4 siswa lainnya di Puskesmas Banjarsari. Selebihnya ditangani di lokasi. Alhamdulillah kondisi korban kini berangsur membaik,” terang Erwan.

Ia menegaskan penyebab pasti masih dalam proses penyelidikan. “Mudah-mudahan seluruh siswa bisa segera pulih, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat kembali normal esok hari,” tambahnya.

Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, turun langsung memantau kondisi siswa di Puskesmas Pamarican. Ia menyampaikan rasa prihatin atas peristiwa yang menimpa para pelajar.

“Tercatat ada 52 siswa SMPN 4 Pamarican yang diduga keracunan. Namun kita belum bisa memastikan sumbernya, apakah dari menu MBG atau faktor lain. Saat ini masih dalam pemeriksaan,” tegas Herdiat.

Herdiat memastikan pemerintah daerah akan mengevaluasi serius pengelolaan dapur penyedia MBG.

“Kalau terbukti ada kelalaian dari dapur penyedia, tentu akan ditindak sesuai aturan. Kalau memang harus dihentikan sementara, ya dihentikan. Bahkan jika harus ditutup permanen, akan ditutup. Yang utama adalah keamanan dan kesehatan anak-anak,” ujarnya.

Baca Juga :  Bupati Herdiat: Dengan PAD Kecil, Jangan Mimpi Besar Tanpa Usaha Nyata

Ia juga mengingatkan pengelola MBG untuk lebih ketat dalam menjaga higienitas dan jam memasak.

“Makanan yang akan dikonsumsi siswa harus benar-benar steril dan segar. Kalau masaknya terlalu lama sebelum jam distribusi, tentu berisiko. Ke depan, kita akan lebih perketat pengawasan,” tutur Bupati.

Dari informasi pihak sekolah, distribusi MBG baru menjangkau siswa kelas VII dan VIII, dengan jumlah sekitar 422 siswa penerima manfaat. Sementara, siswa kelas IX belum menerima jatah makanan.

Untuk menghindari risiko korban lebih banyak, distribusi sisa MBG dihentikan total. “Belangkanya akan ditarik kembali agar tidak dikonsumsi siswa lain,” ungkap Bupati.

Investigasi Penyebab

Hingga kini, tim gabungan dari dinas kesehatan, dinas pendidikan, dan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait dugaan penyebab keracunan massal tersebut. Sampel makanan juga sudah diambil untuk diuji laboratorium.

 

Kasus ini menambah daftar kejadian dugaan keracunan yang berkaitan dengan program Makan Bergizi Gratis di beberapa wilayah. Pemerintah Kabupaten Ciamis berjanji akan melakukan langkah korektif agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.[ast].

 

Facebook Comments Box

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *