CIAMIS, Pewarta.id – Kabupaten Ciamis terus menunjukkan komitmen kuat dalam membangun sektor pariwisata berbasis desa. Melalui program-program strategis yang digagas Dinas Pariwisata, Ciamis menargetkan agar salah satu desa wisatanya mampu menembus jajaran Desa Wisata Terbaik Tingkat Nasional, sekaligus menjadi motor penggerak ekonomi kreatif dan pelestarian budaya lokal.
Target ambisius ini bukan sekadar pencapaian simbolik, tetapi menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pemerintah Daerah untuk membangkitkan potensi wisata yang dimiliki oleh desa-desa di Ciamis. Langkah ini diharapkan mampu membawa multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan kerja, hingga peningkatan kualitas hidup masyarakat desa.
Menurut Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, Dian Kusdiana, pencapaian di level nasional akan membawa citra positif bagi daerah sekaligus meningkatkan minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang ke Ciamis.
“Dengan desa wisata Ciamis masuk headline nasional, akan ada dampak langsung berupa peningkatan jumlah wisatawan. Itu berarti sektor jasa, kuliner, penginapan, kerajinan, dan ekonomi lokal di desa akan bergerak,” kata Dian saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (5/8/2025).

Ia menambahkan bahwa upaya ini sejalan dengan tren pariwisata yang semakin personal, eksploratif, dan mengedepankan pengalaman lokal. Wisatawan masa kini tidak hanya mencari keindahan alam, tetapi juga nilai edukasi, kebudayaan, dan interaksi sosial yang autentik.
Kabupaten Ciamis saat ini memiliki 57 desa wisata yang telah mendapatkan SK Bupati, yang artinya desa-desa tersebut sudah diakui secara resmi dan masuk dalam peta pengembangan destinasi wisata daerah. Dari jumlah tersebut, sebagian besar mengembangkan konsep wisata berbasis potensi lokal seperti wisata alam, pertanian, budaya, dan edukasi lingkungan.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata, pada tahun 2023, total kunjungan ke desa wisata di Ciamis mencapai lebih dari 200 ribu orang. Angka tersebut terus meningkat dan tercatat mengalami kenaikan antara 7 hingga 10 persen pada tahun 2024.
Dian menyebutkan, untuk mendorong percepatan desa wisata ke tingkat nasional, dibutuhkan strategi lintas sektor.
“Setiap desa punya karakter dan potensi unik. Ada yang cocok untuk ekowisata, ada yang unggul dalam budaya, bahkan ada yang berbasis digital. Karena itu, pendekatannya harus kolaboratif lintas instansi dan kementerian,” jelasnya.
Di balik geliat pembangunan wisata desa, kunci utamanya tetap terletak pada partisipasi aktif masyarakat. Pemerintah hanya bisa memfasilitasi dan membuka jalan, tetapi pelaksana dan penjaga utama keberlanjutan wisata tetap warga desa.
“Masyarakat harus terlibat dalam menjaga kebersihan, kenyamanan, keramahan, dan pelestarian budaya. Kalau semua bergerak bersama, desa bisa bersaing dan dikenal secara nasional,” tegas Dian.
Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis berharap melalui lomba, pembinaan, serta peningkatan kapasitas pengelola desa wisata, akan muncul desa-desa unggulan yang siap bersaing di level provinsi dan nasional. Tak hanya menjadi objek wisata, desa-desa ini diharapkan mampu menjadi pusat pemberdayaan masyarakat, pelestarian budaya, serta pengembangan ekonomi kreatif lokal.
Dengan dukungan regulasi pemerintah, keterlibatan aktif masyarakat, dan sinergi lintas sektor, Ciamis optimistis dapat melahirkan desa wisata mandiri yang tidak hanya dikenal di Jawa Barat, tetapi mampu bersinar di panggung nasional bahkan internasional.***