Tanah Longsor Terjang Desa Pasirwangi, Satu Rumah Rusak, Jalan Tertutup

Image of Garut longsor
Petugas gabungan evakuasi dan assesmen bencana tanah di Kampung Kiarabongkok, Desa Pasirwangi, Jumat (23/5/2025). (Foto: Pemerintah Kecamatan Pasirwangi Kab. Garut)

Garut – Pasirwangi, pewarta.id – Hujan lebat yang mengguyur kawasan Kecamatan Pasirwangi sejak Kamis (22/5/2025) hingga dini hari Jumat menyebabkan tanah longsor di Kampung Kiarabongkok RT 03 RW 07, Desa Pasirwangi, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB ini mengakibatkan satu rumah warga mengalami kerusakan serta memutus akses jalan di lingkungan tersebut.

Berdasarkan laporan dari Camat Pasirwangi, Bambang Rudijanto, pada Jumat (23/5/2025), longsor memiliki dimensi panjang 6 meter, tinggi 5 meter, dan lebar 4 meter. Sebuah pohon besar tumbang dan menimpa rumah milik Jang Rahmat, menyebabkan kerusakan di bagian dapur rumah tersebut.

Baca Juga :  Wakil Bupati Garut Dorong Peran Aktif Pemuda dalam Volunteer Camp Kompenas

“Upaya tanggap darurat langsung kami lakukan bersama aparatur desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan warga setempat dengan gotong royong membersihkan puing-puing longsoran serta membuka kembali akses jalan yang tertutup,” ujar Bambang dalam laporannya.

Selain merusak rumah, longsor ini turut menutup akses jalan menuju Kampung Barujaya akibat tertimbun puing dan reruntuhan pohon. Bahkan, satu bangunan madrasah di dekat lokasi kini berada dalam kondisi rawan apabila longsor kembali terjadi. Langkah tanggap darurat segera dilakukan oleh pemerintah kecamatan bersama aparat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta warga yang bergotong-royong membersihkan material longsor dan membuka akses jalan yang tertutup.

Baca Juga :  Dalam Kirab Pemilu, Bupati Ciamis Ingatkan Agar ASN Netral Pada Pemilu 2024.

Lumbung Sosial Desa Barusari dan Sarimukti telah menyalurkan bantuan berupa sembako kepada warga terdampak. Pemerintah setempat juga memberikan edukasi terkait kewaspadaan di musim penghujan demi mengurangi risiko bencana di masa mendatang.

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, kerugian material ditaksir mencapai Rp5 juta. Saat ini, kebutuhan mendesak meliputi perbaikan rumah warga yang rusak, pembangunan beronjong, serta pemasangan tembok penahan tanah untuk mencegah longsor lanjutan.

Facebook Comments Box

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *