BANDUNG, pewarta.id – Ipung Nama pangilan Pria dengan nama asli Wartono Purwanto, Ketua perkumpulan warga Kediri Jawa Timur di Bandung, tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya, dimana Santi Paguyuban Kediri (Sanyuri) Priangan itu, lega setelah pertunjukan seni kuda lumping atau kuda kepang atau populer disebut dengan “Jaranan”, tampil memukai dalam perhelatan rangkaian closing ceremony Bandung Great Sale (BGS 2023) di Cihampelas Walk/ Ciwalk Kota Bandung, selama dua hari pada 17-18 November.
Rombongan seniman yang mampu menghipnotis publik utamanya pengunjung Ciwalk itu adalah Jaranan Putro Bandil Budoyo (PBB) dari Kota Kediri, yang tampil pada Sabtu 18 November siang. “Ini pertunjukan jaranan PBB, lengkap dengan semua penari, pengrawit, hingga officialnya sekira 40 orang, semua kami datangkan langsung dari Kota Kediri atas fasilitasi dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) Kota Kediri’, ungkap Ipung.
Menurut Ipung, Sanyuri Priangan dalam beberapa kali kesempatan selama 10 tahun terakhir, memang menghadirkan seni jaranan Kediri di Bandung, agar masyarakat umum mengenal lebih dekat dan secara langsung, dan tak salah sangka mengenai kesenian tradisional yang lekat dengan magis itu.
“Alhamdulillah, publik Bandung menyukainya. Bahkan ada puluhan anggota komunitas fotografi yang secara khusus mendatangi panggung outdoor closing ceremony Bandung Great Sale (BGS 2023) di Cihampelas Walk/ Ciwalk Kota Bandung, demi mendapatkan gambar thema seni budaya pertunjukan. Ya, kurang lebih ada 50 orang, belum termasuk pengunjung yang datang dan sengaja ambil gambar atau video menggunakan gawainya, dan beberapa konten kreator”, jelas Ipung bangga.
Jaranan di apresiasi di Bandung.
Darmono, pimpinan Jaranan Putro Bandil Budoyo (PBB) dari Kota Kediri bersama timnya mengaku senang dan bangga bisa memperkenalkan budaya Kediri di Bandung. “Harapan saya jaranan Kediri dikenal lebih banyak orang, apalagi pengemarnya bukan saja warga Kediri yang telah menetap di Bandung, namun siapapun yang datang di Ciwalk”, kata Darmono. Ia-pun menyampaikan terimakasihnya kepada Disbudparpora Kota Kediri bersama sanyuri Priangan yang telah mendatangkan kelompok seni jaranan-nya tampil di Bandung.
Gagas warga Bandung yang juga menjadi MC acara closing ceremony BGS 2023, sangat senang dan takjub melihat penampilan seniman jaranan yang mulai awal hingga mengalami trace atau ndadi / kesurupan. “Mereka tampil professional, jauh jauh dari Kediri meramaikan BGS 2023, sungguh sangat sepadan dengan kemeriahan yang membuat pengunjung terhibur sekaligus bisa menikmati langsung sajian langka”, tegas Gagas.
Zico pengunjung lainnya juga sampaikan rasa senangnya bisa menyaksikan langsung pertunjukan seni spekatakuler tersebut. “Ini sungguh luar biasa, dimana seni tari, seni suara, perpaduan dengan karawitan, dan pedalangan menjadikan Jaranan Kediri sungguh layak untuk dinikmati sebagai sajian yang bukan hanya untuk melestarikan budaya bangsa, namun memunculkan spirit untuk terus mengembangkannya dimasa datang”, ungkap Zico. Ia berharap, selain tampilan kesenian modern, Jaranan Kediri dan atau kesenian tradisional lainnya di Nusantara, sering ditampilkan di jawa Barat seperti halnya perhelatan BGS di Ciwalk. “Biasanya saya melihat jaranan Kediri di youtube. Ternyata menyaksikan langsung lebih dahsyat dan memacu adrenalin, sensasi yang tak bisa diungkapkan lewat kata – kata”, pungkasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) Kota Kediri Zachrie Ahmad, S.Sos, MM mengaku bangga jika kesenian jaranan Kediri diapresiasasi warga Bandung. “Jadi kami ke Bandung dalam rangka mengikuti pameran pariwisata serta memenuhi permintaan undangan Sanyuri Priangan yang memfasilitasi menampilkan jaranan”, ungkap Zahrie saat silaturahmi dengan jajaran pengurus Sanyuri Priangan di Jabarano Coffee Jln.Braga Bandung, Jumat 17/11/23.
Zahrie mengatakan, salah satu fungsi dinasnya yakni Disbudparpora adalah mengenalkan budaya lokal Kota Kediri yaitu Jaranan sehingga bisa dikenal tidak hanya masyarakat Kediri saja, namun bisa ke seluruh Indonesia bahkan keseluruh penjuru dunia, apalagi dengan kemudahan tehnologi saat ini.
“Kita mengapresiasi sekali kalau sambutan masyarakat di Bandung ini sangat menggembirakan. Kedepan pihaknya dari pemerintah Kota Kediri bisa kerjasama dengan Sanyuri Priangan dan Pemkot Bandung, berkolaborasi dijembatani Dinas Pariwisata bisa merencanakan kegiatan lebih awal lagi, sehingga bisa menghadirkan pertunjukan yang lebih heboh dan spektakuler”, tegas Zahrie.
Sementara, acara penutupan Bandung Great Sale (BGS 2023) di Cihampelas Walk/ Ciwalk Kota Bandung selain dimeriahkan Jaranan PBB Kota Kediri, juga tampil berbagai hiburan musik dari Band GEISHA , 3 Nama dan Saung Angklung Udjo. Tak hanya kemeriahan panggung seni budaya, diundi juga kupon hadiah dengan pemenang utama yaitu satu unit mobil.
Tak hanya jaranan, Kota Kediri buka stand produk unggulan.
Untuk diketahui, selain memfasilitasi penampilan Jaranan di panggung outdoor closing ceremony Bandung Great Sale (BGS 2023) di Cihampelas Walk/ Ciwalk Kota Bandung, Disbudparpora Kota Kediri juga memamerkan produk unggulannya pada stand Bandung GPUKD (Gelar Produk Unggulan Khas Daerah), 16-19 November 2023.
GPUKD Bandung 2023 merupakan pameran promosi pariwisata, produk unggulan daerah dan perdagangan berskala nasional yang didesain secara khusus dalam rangka mempromosikan, sekaligus menjual potensi investasi serta produk-produk unggulan yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah baik Provinsi, Kabupaten dan Kota perusahaan-perusahaan swasta, BUMN/ BUMD dan instansi terkait lainnya.
Eko Hariyanto pengelola stand pameran dari Kampung Tenun Ikat Bandar Kidul Kota Kediri mengatakan, stand Kota Kediri memamerkan produk unggulan yakni kain tenun, dan makanan khas berupa stik tahu serta sambel pecel. “Saya menyampaikan terima kasih sudah diberi kesempatan untuk mengadakan pameran di sini, karena bisa mempromosikan produk keunggulan kota Kediri”, kata Eko. Dijelaskannya, pasca pandemic Covid-19 kerajinan tenun Kota Kediri kemabli menggeliat, sehingga dibutuhkan upaya pemasarannya yang semakin massif, sehingga pameran salah satunya menjadi sarana yang tepat. “Berharap sih, kedepan bisa dapat kesempatan lagi, agar transaksi kain tenun atau yang sudah jadi produk seperti baju, blazer tenun, dan produk lainnya makin dikenal masyarakat luas”, tandas Eko.
Pameran di gedung utama Ciwalk itu diantaranya diikuti oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Singkawang, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan Dan Olahraga Kota Kediri, Dinas Pariwisata Kota Pagaralam, Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung, Dinas Pariwisata Kota Makassar, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Balikpapan, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Pangkalpinang, Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bekasi, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon, Badan Penghubung Provinsi Sulawesi Tengah, Badan Penghubung Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Politeknik STTT Bandung, Dinas Kepemudaan, Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta. (gpwk