Polres Tasikmalaya Tanam Jagung di 206 Hektare Lahan, Dorong Swasembada Pangan Lewat Kolaborasi Lintas Sektor

Image of Tanam jagung
Penanaman Jagung oleh Kapolres Kapolres Tasikmalaya AKBP Haris Dinzah secara simbolis menanam jagung di lahan pertanian milik warga Desa Sukasenang, Kecamatan Tanjungjaya, Rabu (6/8/2025). Aksi ini menjadi bagian dari program ketahanan pangan nasional.

TASIKMALAYA, Pewarta.id β€” Upaya mendukung ketahanan pangan nasional tak hanya menjadi tugas Kementerian Pertanian atau pemerintah daerah. Kepolisian pun kini ikut turun tangan. Hal itu tampak jelas dalam aksi kolaboratif yang digagas Polres Tasikmalaya, dengan melaksanakan penanaman jagung secara massal di atas lahan seluas 206,3 hektare.

Kegiatan ini digelar pada Rabu, 6 Agustus 2025, di Desa Sukasenang, Kecamatan Tanjungjaya, dan dipimpin langsung oleh Kapolres Tasikmalaya, AKBP Haris Dinzah. Tak sekadar simbolis, penanaman ini menandai dimulainya program lanjutan pada Kuartal III tahun 2025, sebagai bagian dari komitmen mendukung swasembada pangan nasional.

β€œKami dari jajaran Polres Tasikmalaya ingin memastikan bahwa kehadiran Polri di tengah masyarakat bukan hanya soal keamanan dan ketertiban. Ketahanan pangan juga merupakan bagian penting dari stabilitas sosial dan ekonomi yang harus kami dukung bersama,” tegas AKBP Haris Dinzah dalam sambutannya.

Yang membedakan program ini adalah kekuatan kolaborasi yang luar biasa. Tak hanya aparat kepolisian, tetapi juga melibatkan pemerintah daerah, TNI, penyuluh pertanian, pondok pesantren, kelompok tani, hingga unsur Bhayangkari dan tokoh masyarakat.

Baca Juga :  PILKADA SERENTAK 2024 MENINGKATKAN WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA DI KOTA TASIKMALAYA

Turut hadir dalam kegiatan ini Asisten Daerah II Kabupaten Tasikmalaya, Fuad Abdul Aziz, S.T., M.P., yang mewakili Bupati Tasikmalaya. Selain itu, tampak pula Kepala Dinas Pertanian, perwakilan pondok pesantren, dan para pejabat utama Polres Tasikmalaya.

Image of Tanam jagung (3)

Dari total luas 206,3 hektare lahan yang ditanami jagung, distribusinya terdiri dari:

  • Lahan Baku Sawah (LBS): 5,7 hektare

  • Non-Baku Sawah (Non-LBS): 197,1 hektare

  • Lahan milik pondok pesantren (Non-LBS): 1,19 hektare

Langkah melibatkan pesantren ini mendapat apresiasi luas. Pesantren dinilai tidak hanya sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga bisa bertransformasi menjadi pusat produksi pangan dan pemberdayaan ekonomi lokal.

β€œIni bentuk nyata pemberdayaan pesantren. Mereka bukan hanya mencetak santri, tetapi juga mencetak ketahanan ekonomi umat,” ujar salah satu penyuluh pertanian yang turut hadir di lokasi.

Dengan penanaman jagung ini, diharapkan hasil panen akan menambah pasokan pangan lokal di Kabupaten Tasikmalaya dan sekitarnya. Program ini sekaligus menjadi strategi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor jagung, serta menjawab tantangan krisis pangan global.

Polres Tasikmalaya memastikan akan terus melakukan pengawasan dan pendampingan hingga masa panen tiba. Dukungan logistik, teknis, dan penguatan kelembagaan tani juga menjadi bagian integral dari gerakan ini.

Berbeda dari kegiatan seremoni biasa, penanaman jagung kali ini berlangsung dengan partisipasi aktif dari berbagai pihak, bahkan hingga ke tingkat desa dan dusun. Jajaran Polsek dan Bhabinkamtibmas turut mendampingi proses tanam, memastikan semua berjalan lancar.

Hingga akhir kegiatan, seluruh rangkaian acara berlangsung dalam suasana aman, tertib, dan penuh semangat gotong royong. Aksi ini menjadi bukti bahwa ketahanan pangan bukan hanya jargon, melainkan gerakan bersama dari bawah.***

Facebook Comments Box

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *