Pangandaran, Destinasi Seni Budaya yang Siap Mendunia  

Image of Img 20241209 wa0030

Pangandaran,  pewarta.id   – Tidak hanya menawarkan panorama alam yang menakjubkan, Pangandaran kini mengukuhkan diri sebagai pusat seni budaya yang memikat. Sabtu malam, 7 Desember 2024, Ampitheatre Wisma Bintang Timur di Jalan Parapat 67 menjadi saksi keindahan seni budaya dalam pagelaran sendratari musikal bertema “Nini Antéh Ngabungbang Jaman.” Digelar pukul 20.00 WIB, acara ini memadukan kekayaan seni tradisional dan modern dalam sebuah pertunjukan yang memukau ratusan penonton, termasuk wisatawan dari berbagai daerah. Tidak hanya menjadi hiburan, sendratari musikal ini juga menunjukkan potensi besar seni budaya Pangandaran yang dapat dikembangkan lebih jauh untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Pertunjukan ini melibatkan kolaborasi lintas komunitas seni, seperti Dewan Kebudayaan Daerah Pangandaran, Sanggar Tari Putera Rengganis, Gamelan Ki Pamanah Rasa, Angklung Silih Asih Santo Yohanes, hingga Ebeg Muncul Jaya Group. Dengan tema besar “Nini Antéh,” cerita rakyat Sunda yang sarat nilai budaya dikemas secara modern, menjadikannya relevan bagi generasi masa kini.

Penonton disuguhi harmoni seni yang memadukan tarian ronggeng gunung, permainan tradisional kaulina barudak, gamelan kontemporer, hingga aksi memukau kuda lumping Ebeg. Tidak hanya itu, mereka juga diajak terlibat langsung dalam permainan dan tarian, menciptakan pengalaman budaya yang interaktif dan penuh kehangatan.

Baca Juga :  Sinergitas Satgas Desa dan Implementasi Kebijakan dalam Penanganan Covid19

Image of Img 20241209 wa0027

Pelestarian Budaya melalui Pertunjukan

Iis Rahmini Juni Anita, pengasuh Sanggar Tari Putera Rengganis, menilai bahwa pagelaran ini lebih dari sekadar hiburan. “Kolaborasi ini bukan hanya tentang seni pertunjukan, tetapi juga upaya bersama untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal. Wisatawan yang hadir membawa pulang kesan bahwa Pangandaran memiliki kekayaan seni yang luar biasa,” jelasnya.

Senada dengan itu, Edi Rusmiadi dari Dewan Kebudayaan Daerah Pangandaran menekankan pentingnya seni pertunjukan sebagai media pelestarian budaya. “Seni tradisional harus terus tampil di ruang publik, agar masyarakat dan wisatawan dapat merasakan langsung nilai-nilai budaya yang kita miliki. Pagelaran seperti ini adalah bukti bahwa seni dapat menjadi kekuatan untuk memajukan Pangandaran,” tuturnya.

Pertunjukan seperti sendratari musikal ini membuka mata bahwa seni budaya bisa menjadi daya tarik wisata utama di Pangandaran. Dengan pengelolaan yang baik, seni pertunjukan dapat menciptakan pengalaman unik bagi wisatawan yang mencari sesuatu di luar keindahan alam.

Baca Juga :  BUPATI SERAHKAN SANTUNAN KEPADA KELUARGA PETUGAS DLHK

Keberhasilan acara ini menjadi momentum untuk menggali lebih dalam potensi seni budaya lokal. Agenda seni rutin, festival budaya tahunan, hingga kolaborasi dengan seniman nasional dan internasional bisa menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi Pangandaran sebagai destinasi wisata budaya.

Image of Img 20241209 wa0029
Pangandaran, Destinasi Wisata Budaya Masa Depan

Pagelaran “Nini Antéh Ngabungbang Jaman” menjadi bukti nyata bahwa Pangandaran memiliki semua elemen untuk menjadi pusat seni budaya yang mendunia. Dengan kekayaan tradisi yang dipadukan inovasi modern, Pangandaran siap menyambut lebih banyak wisatawan yang ingin menikmati pengalaman budaya autentik.

Seni budaya bukan hanya bagian dari warisan, tetapi juga aset yang dapat menggerakkan ekonomi lokal dan membangun citra Pangandaran sebagai destinasi wisata yang lengkap. Melalui pengelolaan yang tepat, seni pertunjukan di Pangandaran dapat membawa daerah ini melangkah lebih jauh di panggung nasional dan internasional.***

Facebook Comments Box

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *