Kota Bandung, pewarta.id – Rasimin warga Banjarpanepen RT 001 RW 008 Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, yang ditemukan menggelandang dan sakit muntah darah di area parkiran Stasiun Selatan Bandung, akhirnya berhasil dipulangkan dan mendapat penanganan medis.
Kakek berusia 66 tahun itu akhirnya diterima dengan baik Dinas Sosial Kabupaten Banyumas melalui koordinasi Badan Penghubung Jawa Tengah, di RSUD dr. Margono Purwokerto Banyumas, pukul 01:00 WIB Senin (22/9/25).
Farchan Djuniadji Ketua Paguyuban Jawa Tengah (PJT) Cabang Bandung Raya menjelaskan, berawal pada Sabtu 22/9/25 sekira 11:00 WIB dirinya mendapat pesan singkat melalui aplikasi WA dari Dr. Dian Risdianto (Dosen UNPAS) yang melaporkan bahwa telah ditemukan seorang warga Banyumas bernama Rasimin, dalam kondisi gelandangan dan sakit muntah darah di area parkiran Stasiun Selatan Bandung.
“Berdasar informasi itu, Tim PJT Cabang Bandung Raya mendatangi TKP, lalu ditindaklanjuti dengan koordinasi kepada Badan Penghubung Jawa Tengah , Kesra Jateng, dan Dinas Sosial Prov Jateng. Sekira pukul 17.00 WIB, penanganan dilaksanakan oleh PMI Kota Bandung, pasien dievakuasi ke RSUD Kiwari Bandung,” ungkap Farchan.
Selanjutnya, didampingi pengurus lainnya yakni : Wahyu S, Teguh S, Isnanto, dan Heni Roro, pasien dibawa ke IGD RSUD Kiwari Kota Bandung untuk dilakukan observasi. Rasimin lalu dipindahkan ke ruang rawat inap, dijaga bergantian diantara pengurus PJT.
“Nah, Minggu sore, Tim Badan Penghubung Jateng yang dipimpin oleh Bapak Sugeng bersama 2 anggotanya tiba di Bandung, lalu memutuskan kakek Rasimin dirujuk ke RSUD. dr. Margono di Purwokerto Kabupaten Banyumas,” kata Farchan.
Selanjutnya, malam itu juga pasien dibawa menggunakan ambulans menuju Banyumas untuk ditangani oleh Dinas Sosial Banyumas dan diterima di RSUD setempat pukul 01:00 WIB, Senin (22/9/25).
“Kami atas nama PJT Cabang Bandung Raya menyampaikan terimakasih dan mengapresiasi kepada para pihak yang telah turut membantu penanganan kakek Rasimin. Terimakasih kepada Pemprov Jateng khususnya Badan Penghubung Jateng, Dinsos Prov.Jateng, Dinsos Kab. Banyumas, dan semua pihak yang terlibat,” pungkas Farchan. [gpwk]