Ciamis Ukir Prestasi Internasional, Sabet Penghargaan Kota Kecil Terbersih se-ASEAN

Image of Img 20250903 wa0044

MALAYSIA, pewarta.id – Kabupaten Ciamis kembali menorehkan sejarah manis di kancah internasional. Dalam ajang bergengsi The 6th ASEAN Environmentally Sustainable Cities (ESC) Award and 5th Certificates of Recognition (CoR) yang digelar di Langkawi, Malaysia, pada 2–3 September 2025, Ciamis dinobatkan sebagai penerima penghargaan untuk kategori kota kecil dengan predikat Clean Land atau lahan bersih.

 

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim-LH) Kabupaten Ciamis, Dr. Giyatno, S.IP., M.Si., yang hadir mewakili Bupati Ciamis. Momen ini sekaligus menjadi pengakuan bahwa daerah yang dikenal sebagai Tatar Galuh itu mampu menunjukkan kepemimpinan dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan di level Asia Tenggara.

 

Sejajar dengan Kota Besar ASEAN

 

Nama Ciamis kini disejajarkan dengan kota-kota besar penerima penghargaan serupa. Dari Indonesia, hadir pula Kota Bandung, Kota Malang, Kota Padang, dan Kabupaten Banyumas yang meraih penghargaan pada kategori lain. Sementara dari negara tetangga, antara lain Kota Johor Bahru, Klang, dan Melaka (Malaysia), Hai Phong (Vietnam), serta beberapa kota di Thailand, Kamboja, dan Filipina.

Image of Img 20250903 wa0042

Penghargaan ini menegaskan bahwa meskipun berstatus sebagai kabupaten kecil, Ciamis mampu tampil sejajar dengan kota metropolitan lain dalam hal menjaga keberlanjutan lingkungan.

 

Rahasia Sukses Ciamis

 

Keberhasilan ini bukanlah hasil instan. Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam beberapa tahun terakhir secara konsisten menerapkan kebijakan pengelolaan sampah berkelanjutan. Sistem pemilahan sampah sejak dari rumah tangga, pengumpulan berbasis komunitas, hingga dukungan terhadap ekonomi sirkular menjadi faktor penting yang mendapat apresiasi ASEAN.

Baca Juga :  Sanitary Landfill Jadi Solusi Ciamis Atasi Persoalan Sampah

 

Tak hanya itu, pemerintah daerah juga berhasil menggerakkan partisipasi masyarakat. Kehadiran komunitas peduli lingkungan, bank sampah, kelompok pengelola maggot, hingga kader ProKlim menjadi ujung tombak perubahan. Kolaborasi inilah yang membuat tata kelola sampah lebih efektif sekaligus mengurangi beban Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

 

ESC Award: Penghargaan Bergengsi Empat Tahunan

 

ESC Award sendiri merupakan penghargaan dua tahunan paling prestisius yang diberikan ASEAN untuk mendorong kota-kota anggotanya menerapkan prinsip kota bersih, hijau, dan layak huni. Hanya kota yang mampu menunjukkan inovasi nyata dalam pengelolaan lingkungan yang berhak menerima pengakuan tersebut.

 

Bagi Ciamis, prestasi ini merupakan kali pertama berhasil meraih predikat kota kecil terbersih tingkat ASEAN, sebuah capaian yang membanggakan bagi masyarakat Jawa Barat dan Indonesia secara umum.

 

Apresiasi Bupati Herdiat

 

Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya, menyampaikan rasa syukur atas penghargaan ini. Menurutnya, prestasi tersebut tidak lepas dari kerja keras seluruh elemen masyarakat.

 

“Penghargaan ini adalah milik seluruh warga Ciamis, bukan hanya pemerintah. Dari Camat, Lurah, Kepala Desa, komunitas peduli lingkungan, hingga relawan yang sehari-hari berjuang menjaga kebersihan. Mereka semua adalah pahlawan lingkungan,” kata Herdiat.

 

Ia juga menekankan bahwa penghargaan internasional ini harus menjadi pelecut semangat untuk menjaga kebersihan di masa depan.

 

Lingkungan Bersih, Warisan untuk Generasi

 

Bupati Herdiat menambahkan, menjaga lingkungan bukan hanya soal penghargaan, melainkan juga tanggung jawab moral untuk generasi mendatang. “Kebersihan adalah investasi masa depan. Apa yang kita lakukan hari ini akan diwariskan kepada anak cucu kita. Karena itu, mari kita rawat alam agar alam merawat kita,” ujarnya.

Baca Juga :  Sekda Ciamis Dorong Pemanfaatan Stadion Linggabuana untuk Pembinaan Atlet

 

Simbol Gotong Royong Tatar Galuh

 

Ciamis dikenal memiliki tradisi gotong royong yang kuat. Semangat itu kini diterjemahkan dalam bentuk aksi nyata menjaga lingkungan. Program seperti Pasukan Ungu, Bank Sampah Induk, TRADISI, hingga komunitas komposter terbukti menjadi motor penggerak perubahan.

 

Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, akademisi, dan sektor swasta telah membawa Ciamis ke panggung internasional. Capaian ini sekaligus membuktikan bahwa daerah dengan keterbatasan anggaran dan fasilitas pun mampu berprestasi jika ada kemauan dan kebersamaan.

 

Inspirasi bagi Daerah Lain

 

Penghargaan ASEAN ini diharapkan bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi kabupaten/kota lain di Indonesia. Ciamis membuktikan bahwa ukuran wilayah bukan penghalang untuk menjadi pelopor keberlanjutan lingkungan. Dengan inovasi, komitmen, dan partisipasi masyarakat, prestasi serupa dapat dicapai di banyak daerah lain.

 

Harapan ke Depan

 

Dengan raihan ini, Kabupaten Ciamis bertekad untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan. Tidak hanya pada sektor persampahan, tetapi juga mencakup pengelolaan air bersih, udara, dan kawasan hijau.

 

“Ini baru langkah awal. Kami ingin Ciamis menjadi daerah yang tidak hanya dikenal bersih, tetapi juga sehat, hijau, dan nyaman dihuni,” pungkas Bupati Herdiat.

 

 

Facebook Comments Box

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *