Masyarakat Pangandaran Resah dengan Isu Minyak Goreng Kemasan Minyakita yang Diduga Tidak Sesuai Takaran

Image of Petugas mengukur isi minyak

PANGANDARAN, pewarta.id  – Isu tentang minyak goreng kemasan bermerek Minyakita yang diduga tidak sesuai takaran telah membuat masyarakat Pangandaran cukup resah. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan, terutama bagi mereka yang telah membeli dan menggunakan minyak goreng tersebut.

Menurut Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pangandaran, minyak goreng jenis tersebut terutama yang beredar di Pangandaran, takarannya masih dianggap wajar. Namun, hal ini tidak membuat masyarakat Pangandaran merasa tenang.

Fungsional Ahli Muda Penera Ahli Muda pada Dinas Perdagangan Koperasi UMKM Ari Ridwan Mas mengatakan bahwa merek Minyakita ini diproduksi oleh beberapa produsen, termasuk yang beredar di Kabupaten Pangandaran. “Kita sudah melakukan pengecekan ke lapangan, terutama ke pasar tradisional,” kata Ari belum lama ini.

Baca Juga :  APP P3UKDK Ciamis Rayakan HUT ke-19, Kukuhkan Komitmen Pengabdian

Ari menyampaikan bahwa hari pertama saat melakukan cek ke lapangan, tidak ditemukan isi kemasan Minyakita yang kurang, dan batas toleransinya sendiri 15 mili liter pada setiap kemasan ukuran 1 liter. “Tadi di lapangan saya hanya menemukan kekurangan 8-10 mili liter dari kemasan isi 1 liter, artinya masih di bawah toleransi,” jelas Ari.

Ia menambahkan bahwa Minyakita yang di cek merupakan produksi Wilmar. Untuk selanjutnya akan dicek yang diproduksi salah satu CV di Jawa Tengah.

Baca Juga :  Dijenguk Ketua, Kedua Tersangka Dapat Bantuan Hukum HDCI Bandung

Sementara itu, salah seorang warga Ijay mengatakan bahwa dirinya sering membeli minyak goreng merek tersebut. Namun tidak mengetahui persoalan yang sedang ramai sekarang. “Kurang tahu, tapi setiap masak, saya sekarang pakai minyak goreng tersebut,” ujarnya.

Dengan demikian, masyarakat Pangandaran masih menunggu klarifikasi lebih lanjut tentang isu minyak goreng kemasan Minyakita yang diduga tidak sesuai takaran. Semoga saja hal ini dapat segera teratasi dan masyarakat dapat merasa tenang kembali.***(pnd)

Facebook Comments Box

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *