TASIKMALAYA, pewarta.id – Komunitas Cermin Tasikmalaya (KCT) kembali menghadirkan ruang ekspresi kreatif bagi generasi muda melalui acara Malam Apresiasi Seni bertajuk “Bangga Menjadi Anak Indonesia”. Kegiatan ini akan digelar pada Rabu, 10 September 2025, pukul 18.30 WIB di Buleud Gallery & Studio, Jalan Pemuda No. 1, Kota Tasikmalaya.
Ketua KCT, Ashmansyah Timutiah, yang akrab dipanggil Kang Acong, menuturkan bahwa acara ini dirancang sebagai wadah untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air sekaligus memperkuat jati diri anak bangsa melalui seni dan budaya.
“Perkembangan zaman yang serba digital telah banyak menggerus kebudayaan kita yang adiluhung. Ruang sosial tempat masyarakat berinteraksi pun semakin sempit. Karena itu, kita perlu momentum yang bisa menumbuhkan kebanggaan menjadi anak Indonesia,” ujar Kang Acong, Selasa (9/9/2025).
Sajian Kreativitas Anak dan Saresehan Kebangsaan
Dalam gelaran ini, anak-anak akan menampilkan berbagai kreasi seni, mulai dari tari tradisional, musik, baca puisi, hingga pementasan sandiwara anak. Selain itu, acara juga akan dilengkapi dengan saresehan kebangsaan yang menghadirkan sejumlah tokoh penting di Tasikmalaya.
Beberapa di antaranya adalah H. Aslim, SH (Ketua DPRD Kota Tasikmalaya), AKBP Moch. Faruk Rozi (Kapolres Tasikmalaya Kota), serta Ipa Zumrotul Falihah (aktivis perempuan sekaligus Direktur Taman Jingga).
Sementara itu, Ashmansyah Timutiah sendiri akan hadir sebagai pemantik diskusi dengan perspektifnya sebagai praktisi seni, sosial, dan budaya.
Menguatkan Identitas Bangsa di Era Digital
Kang Acong menekankan bahwa derasnya arus informasi global harus disikapi dengan bijak. Tanpa filterisasi, lanjutnya, generasi muda rentan kehilangan identitas budaya dan kepekaan sosial.
“Malam apresiasi seni ini bukan sekadar hiburan, melainkan ikhtiar bersama untuk menyelamatkan anak-anak generasi ke depan. Kita ingin menghadirkan lingkungan yang aman, ramah, serta menyehatkan bagi mereka,” katanya.
Ruang Pertemuan Hangat untuk Keluarga
Selain pertunjukan seni dan diskusi, acara ini juga dikemas dengan suasana kebersamaan khas masyarakat Tasikmalaya. Panitia menyiapkan sajian kopi, bajigur, hingga sayur lodeh untuk mempererat keakraban para peserta.
“Hayu urang patepung ngariung. Kita kumpul bersama, orang tua dan anak-anak, sambil menikmati suguhan sederhana. Inilah semangat yang ingin kami bangun: berkumpul, berbagi, dan menjaga generasi penerus bangsa,” tutur Kang Acong.
Dengan nuansa kekeluargaan, KCT berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk terus melestarikan budaya sekaligus menanamkan rasa bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.