CIAMIS,PEWARTA.id – Desa Panyingkiran, Kabupaten Ciamis, semakin menunjukkan potensinya sebagai desa wisata dan sentra industri angklung dengan menggelar Petanque Tournament Double di Galuh Ampel Stadium, Sabtu (24/08/2024).
Acara bertema “Satu Bola Sejuta Keluarga, Satu Bola Sejuta Prestasi” ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Dr. H. Tatang, Ketua Tim Pemenangan Herdiat-Yana, yang mewakili tokoh olahraga Herdiat Sunarya, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak dan masyarakat Desa Panyingkiran atas terlaksananya turnamen ini.
“Mudah-mudahan Desa Panyingkiran, selain menjadi desa wisata, juga bisa menjadi kampung angklung yang meningkatkan taraf ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Tatang menyoroti keberadaan 87 industri angklung di Desa Panyingkiran yang perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah.
“Kita sudah punya kampung angklung, kenapa tidak kita ciptakan Kabupaten Angklung? Seperti halnya ketika kita masuk Kuningan yang identik dengan tape, maka ketika memasuki perbatasan Ciamis, kita harus mengenalkan angklung,” katanya.
Ia berharap suara angklung dari Ciamis bisa terdengar hingga ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri. Dalam kesempatan yang sama, Tatang juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam Pilkada 2024 dengan target partisipasi sebesar 80%.
“Mari kita datang ke TPS untuk memilih calon Bupati dan Wakil Bupati Ciamis serta calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat,” imbuhnya.
Ketua KONI Ciamis, Endang Sutrisna, menambahkan bahwa cabang olahraga petanque telah menyumbang lima medali emas bagi Kabupaten Ciamis pada Porprov Jabar 2024.
“Tiga atlet petanque asal Ciamis kini menjadi bagian dari tim Jawa Barat untuk PON Aceh,” ungkapnya.
Endang menegaskan bahwa Kejurkab Petanque akan terus dikembangkan untuk menghadapi berbagai kompetisi mendatang, termasuk Porprov di Bogor pada tahun 2026 dan PON pada 2025.
“Kami sedang mempersiapkan atlet-atlet terbaik yang akan mewakili Kabupaten Ciamis di ajang Porprov,” lanjutnya.
Selain itu, Sekretaris Desa Panyingkiran, Yana Mulyana, menuturkan bahwa desa tersebut telah memperoleh berbagai prestasi, termasuk penghargaan desa mandiri serta anugerah dari Bupati Ciamis pada 18 November 2023.
“UPZ Desa Panyingkiran juga dinobatkan sebagai UPZ terbaik di Kabupaten Ciamis dalam pengelolaan zakat, infaq, dan shodaqoh,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Yayasan Kampung Angklung Mandiri, Asep Suhara, menurutnya Kampung Angklung ini suatu potensi yang luar biasa untuk dikembangkan karena bisa mengembangkan berbagai aspek, mulai dari ketenagakerjaan, ekonomi dan aspek sosial budaya.
“Ini sangat luar biasa, selain untuk wisata bisa juga untuk merekrut masyarakat yang selama ini masih menganggur, itu yang paling penting,” katanya.
Dijelaskan, di Kampung Angklung ini juga ada produksi pembuatan angklung dan menggunakan bahan baku sebagain besar dari Ciamis, sisanya dari Garut dan Tasikmalaya. Saat ini sudah ada 87 pengrajin yang menggeluti proses pembuatan angklung.
“Untuk bahan baku angklung yang terbuat dari bambu hitam, kami terpaksa mendatangkan dari Garut karena kualitasnya, di sini juga ada tapi kualitasnya beda, lebih baik yang dari Garut atau dari Tasikmalaya,” jelasnya.
Untuk pemasaran Asep menyampaikan, saat ini boleh dikatakan untuk dunia pendidikan cukup lancar, hanya saja di bagian pariwisata masih kurang, dan pemasaran sudah melayani daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan luar Jawa. Bahkan sudah mencoba ke luar negeri tapi karena spek yang masih kurang bagus harus distop dulu.
“Kampung Angklung ini Insya Allah akan dikembangkan lebih lanjut, kami menginginkan ada satu tempat yang representatif untuk Sanggar Kampung Angklung, agar kita bisa tampil seninya, bisa memperlihatkan produksi angklungnya, kita juga bisa untuk galeri tempat penjualan angklung,” pungkasnya