Tasikmalaya, pewarta.id – Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 di Kota Tasikmalaya berlangsung semarak dan penuh makna. Bertempat di Lapangan Balekota pada Rabu (23/7/2025), Pemerintah Kota Tasikmalaya berkolaborasi dengan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Tasikmalaya menggelar berbagai kegiatan dalam rangka memperkuat komitmen terhadap pemenuhan hak-hak anak.
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, S.T., M.B.A., dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh anak-anak di Kota Tasikmalaya. Ia menegaskan bahwa peringatan HAN tidak hanya bersifat seremonial, melainkan menjadi momen penting untuk merefleksikan komitmen bersama dalam membangun generasi masa depan yang unggul.
“Peringatan Hari Anak ini bukan semata-mata seremonial, namun hendaknya menjadi momentum refleksi dan aksi untuk mencetak anak-anak hebat yang kelak akan menjadi fondasi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ungkap Viman di hadapan ribuan peserta yang didominasi anak-anak sekolah.
Viman menyebut bahwa anak adalah amanah dari Tuhan yang wajib dijaga dan dirawat. Tanggung jawab itu bukan hanya milik orang tua, melainkan menjadi tanggung jawab bersama termasuk pemerintah.
Komitmen Pemkot Sejak Anak Lahir
Viman menegaskan bahwa Pemerintah Kota Tasikmalaya selalu hadir sejak awal kehidupan anak, dimulai dari pencatatan administrasi kependudukan melalui Disdukcapil, seperti penerbitan akta kelahiran dan Kartu Identitas Anak (KIA).
“Administrasi kependudukan itu sangat penting karena digunakan dalam berbagai keperluan. Saya berterima kasih kepada Disdukcapil yang telah bekerja keras. Berdasarkan data, 99,8% anak usia 0–17 tahun di Kota Tasikmalaya telah memiliki akta kelahiran. Target kita ke depan adalah 100%,” jelasnya.
Fokus Turunkan Stunting dan Perbaiki Sanitasi
Tak hanya soal identitas hukum anak, Pemkot Tasikmalaya juga berkomitmen memastikan anak-anak tumbuh sehat dan terbebas dari stunting. Program Gerakan Peduli Stunting (GPS) menjadi salah satu inisiatif unggulan yang melibatkan lintas sektor, mulai dari edukasi calon pengantin, pendampingan ibu hamil, hingga perbaikan sanitasi dan lingkungan.
“Alhamdulillah, angka stunting di Kota Tasikmalaya terus menurun. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2024, angka stunting berada di 19,6%, turun dari 27,1% di tahun sebelumnya. Ini hasil kerja keras banyak pihak,” ujar Viman.
Pendidikan dan Pembinaan Karakter Jadi Prioritas
Selain aspek kesehatan, Viman menekankan pentingnya pendidikan sebagai hak dasar anak. Program Tasik Pintar menjadi motor penggerak dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan, termasuk akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.
“Rata-rata lama sekolah di Kota Tasikmalaya juga meningkat. Saat ini tercatat di angka 9,63 tahun, melebihi rata-rata Provinsi Jawa Barat,” terangnya.
Viman juga menggarisbawahi pentingnya pendidikan non-formal seperti pendidikan agama. Melalui program SI OHAN HAFIZH, Pemkot berupaya melahirkan generasi Qur’ani yang cerdas, soleh, dan berakhlak mulia.
Menuju Kota Layak Anak
Ketua KPAD Kota Tasikmalaya, Rini Marliani, S.Sos.I., M.Pd., dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa sinergi lintas sektor sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Kota Layak Anak.
“Kami telah menggelar forum diskusi dengan berbagai pihak untuk mengidentifikasi tantangan dalam mewujudkan Kota Layak Anak. Salah satunya adalah perlunya penguatan kebijakan di setiap OPD yang berpihak pada anak, termasuk bagi anak-anak disabilitas dan anak berprestasi,” ujar Rini.
Ia menambahkan, kolaborasi antara pemerintah, pegiat perlindungan anak, sekolah, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam memastikan seluruh hak anak dapat terpenuhi secara merata.
Aksi Nyata untuk Masa Depan Anak Bangsa
Peringatan Hari Anak Nasional di Kota Tasikmalaya tahun ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga menjadi panggung untuk memperlihatkan komitmen nyata dari seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan generasi emas masa depan.
Melalui berbagai program dan kebijakan yang pro-anak, Pemerintah Kota Tasikmalaya berharap dapat mewujudkan Kota yang benar-benar Layak Anak, serta mampu mencetak generasi yang sehat, cerdas, berkarakter, dan siap menyongsong masa depan Indonesia Emas 2045.***