Jabotabek, Pewarta.id – Awal Maret 2025 membawa tantangan berat bagi warga di Jabodetabek. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi, dan Tangerang, menyebabkan banjir di banyak titik. Potensi banjir ini diperingatkan oleh Erma Yulihastin, peneliti BRIN. Menurutnya, hujan yang terjadi merupakan efek penjalaran konveksi dari Lampung dan peningkatan hujan di Sumatera, yang terkait dengan pertumbuhan bibit vorteks di Samudra Hindia.
Berikut ini adalah cerita lengkap dampak banjir berdasarkan wilayah terdampak.
Jakarta: 1.229 Warga Mengungsi
Sebanyak 47 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur terendam banjir. Kondisi ini mengharuskan 1.229 warga mengungsi ke 11 lokasi pengungsian yang tersebar di 4 kelurahan. Kelurahan Pejaten Timur mencatat ketinggian air di bantaran Kali Ciliwung mencapai 3,7 meter.
Di sisi lain, curah hujan yang tinggi telah mengindikasikan potensi risiko lebih besar di wilayah Jakarta Timur. Saat ini, curah hujan mencapai 200 mm selama dasarian pertama Maret, dan diperkirakan dapat meningkat hingga lebih dari 300 mm pada dasarian pertama April.
Bogor: Status Tanggap Darurat Selama Dua Pekan
Di Bogor, banjir parah terjadi pada 2 Maret 2025 akibat meluapnya Sungai Ciliwung. Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, adalah daerah yang terkena dampak signifikan dengan 423 jiwa terdampak langsung. Selain itu, wilayah-wilayah seperti Citeureup, Bojong Gede, Sukajaya, dan Gunungputri juga mengalami kerusakan serupa.
Dengan situasi ini, Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan status tanggap darurat banjir yang berlaku selama dua minggu untuk mengatasi keadaan.
Depok: Margonda Raya Dilanda Banjir
Di Depok, Pos Pantau Sungai Ciliwung masuk dalam status Siaga 1 dengan ketinggian air mencapai 350 cm. Akibatnya, banjir di Jalan Margonda Raya memicu kemacetan panjang, menghambat aktivitas warga dan pengguna jalan.
Tangerang: Sungai Cisadane Meluap
Sebagai wilayah yang dilalui Sungai Cisadane, Tangerang turut terdampak banjir akibat tingginya debit air sungai. Daerah yang terendam banjir meliputi Panunggangan Barat, Kampung Cacing, Cibodas, Jalan Taman Cisadane, dan Jalan Teuku Umar Bojong Jaya. Penanganan evakuasi melibatkan 86 personel yang telah diturunkan ke lokasi banjir.
Bekasi: 600 Warga Mengungsi
Di Bekasi, luapan Kali Bekasi menyebabkan banjir yang menggenangi Kampung Lebak, memaksa 150 kepala keluarga untuk mengungsi. Dengan ketinggian air yang mencapai lebih dari 1 meter, 600 warga terpaksa meninggalkan rumah mereka. Beberapa di antaranya tinggal sementara di musala, sementara yang lain memilih mengungsi ke rumah saudara. Sebagai langkah antisipasi, PLN memutus aliran listrik di sejumlah wilayah terdampak demi keselamatan warga.
Langkah-Langkah Penanggulangan
Menanggapi situasi ini, berbagai upaya telah dilakukan untuk memberi bantuan kepada korban banjir di Jabodetabek. Pengungsian massal, distribusi logistik, hingga keterlibatan petugas evakuasi menjadi hal yang diutamakan. Namun, curah hujan yang diprediksi masih tinggi mengharuskan masyarakat tetap waspada.
Pemerintah diharapkan terus memberikan informasi terkini serta memaksimalkan koordinasi antar wilayah guna meminimalkan risiko lebih lanjut. Di sisi lain, mitigasi yang lebih baik juga perlu diterapkan dalam penanganan dampak lingkungan jangka panjang akibat peristiwa ini.
Banjir kembali menjadi pengingat pentingnya rencana penataan ruang yang ramah lingkungan serta sistem drainase yang memadai di kawasan urban. Semoga upaya bersama semua pihak dapat meringankan keadaan dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
1 Komentar